Indonesia Deforestasi 1,17 Juta Hektar Hutan Pertahun

Belitung Timur, Infopubliknews.com - Indonesia memiliki luas hutan tropis terbesar ketiga di dunia, yaitu kurang lebih 138 juta hektar. Kawasan hutan tersebut memiliki kekayaan alam yang luar biasa besar dan dianggap sebagai paru-paru dunia. Sekaligus mempunyai peranan penting sebagai sistem penyangga kehidupan dan pengerak perekonomian.

"Keberadaan hutan tersebut dalam beberapa tahun terakhir memiliki persoalan besar dengan terjadinya degradasi hutan dan lahan," ungkap Wakil Bupati Beltim Zarkani Mukri ketika membuka Gerakan Penanaman satu Milyar Pohon di kawasan wisata Pantai Tambak, kamis,27/11/2013

Deforestasi yang disebabkan oleh ilegal logging, ilegal mining, penjarahan hutan, alih fungsi lahan, perambahan kawasan, kebakaran hutan dan tindak kejahatan lainnya. "Dengan laju deforestasi 1,17 juta hektar pertahun, Indonesia dinilai sebagai salah satu Negara yang turut andil dalam terjadinya pemanasan global," jelas Zarkani.

Upaya antisipasi pemanasan global kata Zarkani, salah satunya melalui penanaman pohon secara massal. "Hal ini karena pohon mempunyai kemampuan yang tinggi dalam menyerap gas rumah kaca sebagai salah satu penyebab pemanasan global," imbuhnya.

Di Kabupaten Belitung Timur, melalui Dinas Pertanian dan Kehutanan akan membagikan kepada masyarakat baik perorangan maupun yang tergabung dalam lembaga-lembaga masyarakat termasuk instansi Pemerintahan. Berupa bibit tanaman hutan yang merupakan rangkaian pelaksanaan kegiatan One Billion Indonesian Trees (OBIT).

"Hal ini dimaksudkan dalam rangka meningkatkan kepedulian berbagai pihak akan pentingnya penanaman dan budaya pemeliharaan pohon yang berkelanjutan dalam rangka mengurangi pemanasan global," kata Zarkani.

Ia juga mengingatkan sebagian besar kehidupan masyarakat di Beltim masih bergantung pada sektor tambang. Sehingga harus disadari, Pemerintah Daerah berupaya mengajak masyarakat melakukan penanaman pohon yang bernilai ekonomis tinggi.

"Sehingga secara lambat laun akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat tanpa harus merusak habitat dan ekosistem hutan itu sendiri," harap Zarkani. (Helmi)