NELAYAN MANGGAR KESULITAN BBM

Belitung Timur, Bahan Bakar Minyak (BBM) yang merupakan kebutuhan para nelayan untuk melaut pada saat ini sangat susah didapat sehingga banyak para nelayan yang parker dipinggir sungai manggar. Tidak jarang nelayan untuk mendapatkan minyak solar mereka dapatkan dari membeli pada orang yang didapat dari Tanjungpandan.

“Apa boleh buat Pak, kami beli solar dari orang yang membawa dari Tanjungpandan kalau tidak kami tidak dapat melaut, walaupun harganya ada sedikit perbedaan namun tidak masalah yang penting kami dapat melaut karena ini pekerjaan kami (nelayan) untuk cari makan,” kata nelayan yang tak mau disebut namanya. Ia menambahkan, jikala mereka melaut hingga tujuh hari lamanya sehingga tidak sedikit kebutuhan BBM solar yang dibutuhkan. Dikatakan, untuk melaut selama tujuh hari lamanya memerka membutuhkan hingga 300 liter. “Kami mendapatkan BBM solar dari minyak subsidi dengan harga subsidi Rp 4.500/ liter, naum kadang juga jika kurang kami beli dari orang dengan sedikit beda, katanya sih minyak dari tanjung,” sembari membubul jarring yang sudah bolong.

Mentah selakuPembina HNSI Kabupaten Belitung Timur, sangat menyayangkan dengan sulitnya BBM solar, sedangkan BBM solar merupakan hal pokok buat nelayan karena dengan susahnya BBM solar membuat para nelayan teratas untuk nelayan.

“Sangat disayangkan BBM solar pada saat nelayan membutuhkan untuk melaut tapi sangat sulit didapat, kasihan dengan para nelayan sebagai masyarakat pinggiran yang tak tahu harus berbuat apa, saya selaku Pembina HNSI sangat berharap kepada pemerintah daerah untuk memperhatikan mereka, karena mereka juga ikut dalam mengisi pembangunan. Hasil mereka melaut sebagian untuk diekspor keluar negeri seperti ke Singapura dan Malaysia, sehingga para nelayan menghasilkan devisa negara,” kata Mentak.

Syamsul sebagai pembagi BBM solar di APMS pasar ikan Manggar mengatakan kepada wartawan, BBM soral dari APMS peruntukannya seutuhnya dibagikan bagi nelayan dan dibagikan 2 kali dalam seminggu. BBM solar yang datang setiap hari sebanyak 2 ton.

“Pembagian BBM solar ditempat kami (APMS Pasar Ikan Manggar, red) dibagikan kepada nelayan semuanya namun cara pembagiannya diatur untuk menjaga ketertiban, bagi para nelayan tidak ada yang tidak kebagian yang mereka (nelayan, red) mau menunggu ngantri,” kata Syamsul.
Ia mengatakan, pada saat musim nelayang jarring tiba, terkadang ada kekurangan karena mereka saat musim nelayan jaring selama satu kelam (gelap bulan, red) mereka serentak melaut ditambah lagi ada nelayan andong (nelayan luar Manggar, red) yang datang, mereka juga membeli minyak (BBM solar) dari kami (APMS Pasar Ikan manggar, red),” tutur Syamsul.

(Helmi M.F)